Kamis, 04 Juli 2013

PROLOG ABG MACAZZAR

Bahasa gaul ABG Bugis Makassar ini senang nggak senang suka nggak suka sudah menjadi trade mark masyarakat Sulsel tapi seiring perkembangan zaman beberapa Bahasa Gaul ini sudah banyak yang dilupakan ABG sekarang dan jarang digunakan kembali, tapi lewat buku ini saya mencoba untuk mengajak para ABG Bugis Makassar untuk mengingat-ingat kembali beberapa istilah yang pernah diucapkan oleh kakak- kakak kalian yang banyakan udah berkeluarga dan so pasti beberapa istilah tersebut dah jarang digunakan dan buku ini juga bisa menjadi panduan buat orang jawa, sunda, betawi dsb yg ingin merantau ke sulsel tuk setidaknya bisa mengetahui kata makian tuk pertama kali agar tidak dipatolo-toloi

 (dibodoh- bodohi) oleh orang Bugis- Makassar. Tapi jika ada kata-kata yang kurang pantas didengar atau terkesan vulgar itu bukan maksud dan tujuan penulis tapi sekedar untuk diketahui orang-orang dari suku lain yang belum mengenal kata-kata makian, kasar, kata-kata kotor dari orang Bugis Makassar Oh….soo pasti ditambah pula dengan istilah dan singkatan baru karya saya sendiri. Coba tengok beberapa percakapan ini:

“Hallo, cewek boleh kenalan ndak?” “Siapako cowok
adaji mobilmuka namauko kenalang sama saya kah?”

 (Siapa kau cowok emang kamu punya mobil sehingga kamu mau kenalan sama aku, kah?)

 “Artiskooo……kah! nakau tanya-tanya mobil (Emang kamu Artis…..kah!Sehingga bertanya mobil)

Ya..iyyalahh!! Ana dara tiga seribu yah capekeng deh!” (Ana gadis tiga seribu belekang deh)

Aja Eja ajehe! Nagigi maki’e (Jangan Injak Kakiku! Digigit maki’e) “Tantara Bapakku”,

(Tentara bapakku)
“Tantara mate toh, polisi mate toh”, (Tentara mati juga, polisi mati juga)

“Hadija dekat Karebosi nanti di orong sama Hombrenk” (“Hati – hati dijalan dekat Karebosi nanti di oral sama banci”)

 $$$$$$$$$$$$$$$$ “Siapa namanyu cewek? Tai mannyu!” (Siapa namamu cewek? Tai ayam!)”

“Gayanaji tena doina!” (Gayanya doang kagak punya duit) “Aidoo, gamtemnya! cowok keybor dulu’e!”, (Aduh, gantengnya! cowok keybor dulu!) “Mukanu kayak Coto!” (Muka kamu kaya CoTo) “Tapi ndak papaji nasukajaka Macho”

(Tapi tidak apa-apa karena aku suka Macho) “Baju ini norak banget, ambil yang justo aja lah!”

(Justo = Justru tadi oke) “Ndak moka ndak moka!” (Aku tidak mau aku tidak mau)

“Pigiko berak!” (pergi kau berak) Lao mujambang, kadir! (Pergi kau berak, Kadir) Oooh………..

Kedengarannya bagi orang luar Sulsel kayaknya nggak enak kedengarannya tapi bagi orang Sulsel ini sudah biasa dan terkadang kedengaran okkots jika mengucapkan kalimat dalam Bahasa Indonesia, sebagai contoh jika orang Sulawesi mengucapkan kata makan ikan disebut makang ikang, berenang jadi berenam (bukan 6 orang),

gantengya disebut gamtemnya, maka sering disebut kelebihan vitamin G, huruf yang seharusnya menggunakan akhiran “n” ditambah “ng”, yang menggunakan “ng” menjadi “n”, akhiran “ng” jadi “m” “Tadi sore I nakke sijaggur sibawa agangku gara-gara mauka nasabo dari spgjiya”,

(Tadi sore saya berantem dengan temanku gara-gara pacarku mau direbut) “Ayo, pigiki nontong pelenna AADC di TO”, (Ayo, kita pergi nonton filmnya AADC di Twenty One)

“Takkancingma kodong waktu ketemuka I santi ri ballanu!”, (Saya mati kutu kasihan waktu aku ketemu I santi dirumahmu)

“Gammaraki itu cowok tapi sayang sakkulki!”, Gagahnya itu cowok tapi sayang saking malas dan rakus) “Ku bombe mako kalo tidak datangko kerumahku!” (Aku nggak mau tegur kamu kalau kamu tidak datang kerumahku)

########################## Oooh…. Aduh

dangngala ulua (Pusing kepala) dengerki Bahasa Gaul Bugis- Makassar awalnya cuma singkatan dan istilah tapi lama- lama jadi kebiasaan kemudian berubah jadi bahasa gaul, apalagi di Makassar juga dikenal dengan bahasa burung-burung yang huruf vokalnya diubah jadi huruf E semua dan kalimatnya dibolak-balik. Kalimat ini sampai sekarang nakke (Gue) tidak mengerti karena dipopulerkan oleh temanku dari Tanah Toraja yang sering menggunakan Bahasa Toraja yang gue sendiri kurang paham artinya. Tapi dalam kamus gaul ABG Bugis-Makassar ini ada beberapa istilah yang aku tandai dengan BBG artinya Bukan Bahasa Gaul tapi saya camtumkan sekedar untuk diketahui artinya oleh orang (suku) lain, ID artinya Istilah Dulu yang pernah dipake jaman dulu tapi sekarang sudah jarang digunakan, IG artinya Istilah Gue yang berhasil aku singkat-singkat dari nama Artis, Merk iklan dll sedangkan yang nggak aku beri tanda berarti masih dipergunakan sekarang. Oh ya, kamus gaul seperti ini sebelumnya sudah dipopulerkan oleh Kaka Debby Sahertian dan Moammar Emka beberapa tahun lalu, tapi diedarkan secara nasional sedangkan buku ini hanya bersifat dari komunitas Bugis-Makassar saja tapi agar bersifat Nasional isinya saya sisipkan beberapa istilah gaul ala Jakarta yang juga dipakai ABG Makassar dan sekedar untuk menyadarkan anak muda Makassar bahwa Bahasa Makassar enak juga didengar, sebab perlu diketahui bahwa anak muda Makassar sekarang ini malu jika menggunakan Bahasa Daerah sendiri karena takut dibilang Okkots (Salah Ucap)

 sehingga seakan-akan ia melupakan kebudayaan dan asal muasal mereka. Karena gue sendiri punya teman dari kampung kalo gue ajak ngobrol pake Bhs. Bugis dia selalu balas dengan logat Jakarta padahal kalo dikampung lancar sekali pake Bahasa Bugis, dia malu disebut orang bugis Paccena intu dahong (Parah kali itu dahong)

 So, moga-moga aja kamus ini bermanfaat. Paling tidak, biar kita nggak jadi ongol dan kuper dan juga sebagai panduan bagi orang luar Sulsel untuk dapat mengerti Bahasa Bugis – Makassar. Pliis, deh ah, bacamaki ini bukua kalo mauki bergaul dgn orang Sulawesi


 Yuuuk…..!!! Sekali Okkots Tetap Okkots Hidup Okkots!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar